Tuesday, January 31, 2012
10 Mati Husnul Khatimah (Kematian Yang Baik)
Setiap insan pasti akan menempuhi saat kematian. Ini dijelaskan di dalam Al Quran, maksudnya : " Tiap - tiap umat mempunyai ajal, apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkan barang sesaatpun dan tidak pula dapat mendahuluinya." - Surah Yunus ayat 49.
1) Mengucapkan kalimah syahadah ketika hampir mati.
Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : " Sesiapa yang akhir kalimahnya 'Lailaha illah' nescaya masuk syurga "
2) Mati dalam keadaan percikan peluh di dahi .
Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Mati orang yang beriman itu adalah percikan peluh di dahi."
3) Mati di malam Jumaat atau harinya.
Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : Tiada orang muslim yang akan mati pada hari Jumaat atau malamnya melainkan Allah pelihara akan dia dari fitnah kubur.
4) MAti syahid di medan perang menegakkan agama Allah.
5) Mati kerana sakit taun, sakit perut, ditenggelami air atau di timpa kemalangan.
6) Perempuan yang mati di dalam nifas dengan sebab melahirkan anak, orang yang mati terbakar, mati kerana sakit paru-paru dan sakit cirit birit.
7) Orang yang mati mempertahankan hartanya yang hendak dirampas.
8) Mati kerana mempertahankan agama dan nyawa.
9) Mati kerana bertugas di dalam perjuangan islam.
10) Mati ketika beramal soleh, yakni ketika melakukan amal ibadat menyembah Allah seperti berpuasa, solat dan sebagainya.
Sunday, January 29, 2012
Penghayatan Firman - Sama-sama Munasabah Diri
1- | Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: `Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?`, niscaya mereka menjawab: `Allah`. Katakanlah: `Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: `Cukuplah Allah bagiku`. Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (Surah. Az-Zumar: Ayat 38) |
2- | Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (Surah. Az-Zumar: Ayat 67) |
3- | Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya - sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: `Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.` (Surah. Hud: Ayat 42) |
4- | Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, lalu keterangan itu menunjukkan (kebenaran) apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Tuhan?(Surah. Ar-Rum: Ayat 35) |
5- | Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur'an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Surah. Al-Mukminun: Ayat 71) |
6- | Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya. (Surah. Al-Kahf: Ayat 53) |
7- | "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" (Surah Al-Nahl Ayat 125) |
8- | Maha Suci Allah yg telah menjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam (di Mekah) ke Masjid Al-Aqsa (di Palestin),yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya tanda² (kekuasaan & kebesaran) Kami.Sesungguhnya Allah jualah Yg Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.(Surah Al-Israa':Ayat 1) |
9- | "Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu (menghadapi kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara kebajikan) dan kuatkanlah kesabaran kamu (lebih daripada kesabaran musuh) dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertakwalah kamu kepada Allah, supaya kamu berjaya"(Surah Ali Imran 3:Ayat 200) |
10- | "Dan bersabarlah kamu terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya ia merupakan perkara yang memerlukan keazaman (yang kuat)" (Surah Luqman 31: 17) |
11- | "Dan berikanlah khabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Iaitu mereka yang apabila ditimpa musibah mereka berkata 'Sesungguhnya kita ini adalah kepunyaan Allah dan kepadaNya jualah kita kembali'. Mereka itulah yang (Allah berikan) kurniaan (dan pengampunan) serta rahmat ke atas mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beroleh petunjuk." (Surah Al-Baqarah 2: 155-157) |
12- | "Dan Kami pasti memberikan ganjaran kepada mereka yang bersabar, dengan ganjaran yang terbaik di atas apa yang mereka lakukan" (An-Nahl 16: 96) |
13- | "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar bakal beroleh ganjaran mereka dengan keadaan yang tidak dapat dihitung." (Az-Zumar 39: 10) |
14- | "Dan (sepeninggalannya) menjadilah hati ibu Musa kosong (dari sebarang ingatan kerana mengenangkan anaknya). Sesungguhnya nyaris-nyaris menyatakan perihal anaknya itu dengan berterus-terang jika tidaklah Kami kuatkan hatinya (dengan perasaan sabar dan tenang tenteram), supaya tetaplah ia dari orang-orang yang percaya (akan janji Allah)." (Surah Al-Qasas 28: 10) |
15- | Sesiapa yang bertakwa kepada Allah nescaya Allah memudahkan baginya segala urusannya. (Surah Al- Talaq: ayat 4) |
16- | Ucapkanlah olehmu akan Allah dengan sebutan yang banyak supaya kamu beroleh kemenangan (Surah Al- Anfaaal: Ayat 45) |
17- | Maka berzikirlah kamu akan Aku supaya Aku menyebut akan kamu dan syukurilah olehmu akan Aku dan jangan kamu ingkari akan (nikmat Ku). (Surah Al-Baqarah: Ayat 152) |
18- | Dan (Dialah) yang mencipta sekelian makhluk yang pelbagai jenisnya dan ia mengadakan bagi kamu kapal dan binatang ternak yang kamu dapat mengenderainya.(Surah Az-Zukhruf: Ayat 12) |
19- | Dan mereka yang membelanjakan emas dan perak tanpa membelanjakan kejalan Allah, maka berikanlah kepada mereka peringatan mengenai azab yang pedih.(Surah At-Taubah: Ayat 34) |
20- | Tidakkah kamu memerhatikan bahawa Allah sudah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yang ada dilangit dan yang ada dibumi dan sudah melimpahkan kepada kamu nikmat-nikmat Nya yang zahir dan yang batin. (Surah Al-Lukman: Ayat 20) |
21- | Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikkan atau menyembunyikannya atau memaafkan kesalahan (yang dilakukan terhadap kamu), Sesungguhnya Allah adalah maha pemaaf, lagi maha kuasa. (Surah An-Nisa: Ayat 149) |
22- | Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. ( Surah Az-Zukhruf: ayat 36) |
23- | Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam. ( Surah Asy-Syu'araa' : 109) |
24- | Demi Masa. Sesungguhnya semua manusia dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman dan beramal soleh; dan berpesan-pesan dengan kebenaran dan berpesan-pesan dengan kesabaran." ( Surah Al Asr') |
25- | Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru (manusia) kepada (agama) Allah, dan mengerjakan amal yang soleh dan berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Surah Fussilat 41:33) |
26- | Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" (Surah. Al-Nahl: ayat 125) |
27- | Maha Suci Allah yg telah menjalankan hambaNya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam (di Mekah) ke Masjid Al-Aqsa (di Palestin),yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya tanda² (kekuasaan & kebesaran) Kami.Sesungguhnya Allah jualah Yg Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui. (Surah Al-Israa': Ayat 1) |
28- | Firman Allah SWT:"Bahawasanya sesiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, maka sesungguhnya Allah haramkan kepadanya syurga, dan tempat kembalinya ialah neraka, dan tiadalah seorang penolong pun bagi orang-orang yang berlaku zalim. |
29- | Kami jadikan anak Maryam (Isa) dan ibunya suatu tanda (Kekuasaan kami) dan Kami tempatkan keduanya di tanah tinggi yang datar lagi bermata air (bersungai) (Surah Al-Mukminin: Ayat 195) |
30- | Ingatlah kamu semua kepada Ku, Pasti Aku akan ingat kepadamu dan bersyukurlah kepada Ku dan jangan pula berbuat kekufuran (menutupi kenikmatan yang telah diberikan) (Surah Al-Baqarah: Ayat 152) |
31- | Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohom ampun untukmu) supaya dia mengeluarkan kamu daripada kegelapan kepada cahaya yang terang. (Surah Al-Ahzab: Ayat 43) |
32- | Allah mengkehendaki kamu beroleh kemudahan dan Dia tidak mengkehendaki kamu menanggung kesusahan. (Surah Al-Baqarah: Ayat 185) |
33- | Sesungguhnya Allah menyintai orang yang berjuang pada jalan Nya (untuk membela agama) dalam satu barisan yang kukuh seolah-olah satu bangunan yang kukuh.(Surah As-Soff: Ayat 4) |
34- | Wahai orang-orang yang beriman!, Peliharalah oleh kamu dan ahli keluarga kamu dari (dicampakkan) Kedalam api neraka, yang bahan bakarnya terdiri dari batu-batu dan manusia. (Surah At-Tahrim: Ayat 6) |
35- | Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu). (Surah As-Syuura: Ayat 47) |
36- | Sesungguhnya Allah amat mengasihi mereka yang bertaubat dan juga amat mengasihi mereka yang menyucikan diri. (Surah Al-Baqarah: Ayat 222) |
37- | Dan barang siapa tidak melaksanakan hukum-hukum yang telah diturunkan oleh Allah swt,Maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.(Surah Al-Maidah: Ayat 47) |
Malidur Rasul - Amalan Harian Rasulullah
- Sesiapa yang berwuduk saat ingin tidur dan meminta supaya ALLAH berikan kebaikan dunia dan akhirat pasti akan di kabulkan – Tirmizi.
- Sunat tidur dalam keadaan berwuduk.
- Sesiapa yang berselawat tidak kiralah banyak mana hitungannya setiap hari akan dapat keberkatan dalam apa jua perkara dengan syarat ia berusaha mencari keredhaanNya.
- Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, insyaALLAH, akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki, riak dsbnya dalam dirinya.
- Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati, mudah memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di samping beroleh ketenangan fikiran.
- ALLAH akan hapuskan dosa-dosa kecil dengan kita mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali tiap kali selesai menunaikan solat fardu.
- Sewaktu menghadapi hidangan, Nabi membiasakan diri dengan mengambil makanan yang terdekat, kemudian baru di ambil hidangan yang lainnya sebagai simbolik kesopanan.
- Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insyaALLAH akan di kurniakan kebijaksanaan
pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu. - Sesiapa yang berniat mandi(untuk solat jumaat) kemudian pakai pakaian terbaik & wangian lalu solat jumaat, dosanya akan diampun hingga jumaat berikutnya-Ahmad.
- Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali tiap hari, dengan izin ALLAH dirinya akan lebih dihargai oleh orang lain.
- Uthman bin Affan riwayatkan bahawa Nabi SAW apabila berwuduk, beliau membasahi
janggutnya-Tirmizi - Nabi tidak pernah mencela makanan. Jika baginda suka, beliau makan dan sebaliknya beliau tinggalkan-Bukhari. Apatah lagi jika makanan itu pemberian orang lain.
- Sahabat meriwayatkan:
Aku lihat Nabi SAW makan dengan 3 jari(ibu jari telunjuk & tengah)- Muslim. Jarang sekali beliau makan dengan 4 @ 5 jari kecuali ada keperluan. - Menurut Sayyid Ahmad dahlan, sesiapa berselawat walau sekali pada malam jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan ALLAH seperti yang dihadapi oleh para nabi.
- Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat tujuh kali pada air dan minum. InsyaALLAH, perut yang sakit atau memulas akan sembuh.
- Perbaharui wuduk tiap kali bersolat krn padanya terdapat banyak fadhilat.
- Hadith: Sesiapa yang berwuduk dalam keadaan suci, ALLAH catatkan 10 kebaikan baginya-Abu Dawud.
- Sesiapa yang mengamalkan membaca selawat tiga kali setiap selepas
solat lima waktu akan dihilangkan kebuntuan fikiran dalam menghadapi apa jua masalah. - Nabi SAW sering menghadap ke kanan sedikit setelah solat berjemaah supaya makmum dapat melihat wajahnya. Sebaiknya imam berzikir dan doa seketika bersama makmum
- Allah akan hapuskan dosa-dosa kecil dengan kita mengamalkan beselawat sebanyak 11 kali tiap kali selesai menunaikan solat fardu.
- Nabi tak makan sambil bersandar-Bukhari.
- Ertinya, baginda makan dengan duduk condong sedikit ke hadapan bagi elakkan dirinya terlalu kenyang & mudahkan penghadaman .
- Menurut Syihab Ahmad, sesiapa berselawat tiga kali tiap selesai solat subuh, Maghrib dan isyak, ALLAH akan menghindarkannya drp sebarang bencana
- Nabi sering beristinsyaq air kedalam hidung dan menghembuskannya. Selain membersihkan,ia juga mengelakkan sebarang penyakit yang berkaitan dengan hidung
- Setelah bersolat Nabi memohon ampun ( astagfirullahalaziim) tiga kali-Muslim.
Dalam riwayat yang lain, Nabi adakalanya beristighfar 75 kali sehari - Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali tiap hari, ALLAH akan memeliharanya daripada sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah.
- Apabila Nabi tidur, ia dahulukan mengiring sebelah kanan – Bukhari. Dari segi kesihatan, cara berkenaan baik untuk jantung (yang berada di kiri badan) mengepam darah
- Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan ALLAH segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNYA
- Tika Nabi tidur, ia membaca surah Al-Ikhlas,Al-Falaq dan An-Naas lalu meniup telapak tangan serta menyapu keseluruh tubuh)mohon perlindunganNYA) – Bukhari
- Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri daripada mendapat kemurkaan ALLAH
- Wuduk dahulu jika ingin tidur sekalipun dalam keadaan junub. Nabi menyarankan, cukup dengan
bersihkan kemaluan dan berwuduk tanpa perlu mandi wajib jika ingin tidur. - Munurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada gangguan serta tipudaya syaitan yang melalaikan .
- Silangkan kaki jika tidur di masjid.
- Hadith:Sahabat melihatNabi berbaring di masjid dgn satu kakinya atas kaki yang lain (kerana bimbang terdedah aurat) – Bukhari
- Sesiapa yang membaca selawat sebanyak tujuh kali selama tujuh Jumaat
berturut-turut, ia bakal mendapat syafaat (pertolongan) daripada baginda SAW. - Adakalanya Nabi SAW amat menyukai doa-doa yang ringkas(mudah) – Abu dawud. Baginda mementingkan kualiti doa itu sendiri dengan sedikit tetapi maknanya yang menyeluruh.
- Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca selawat sebanyak 70 kali sehari
- Setelah bersolat Nabi SAW mohon ampun(astagfirullahalaziim) tiga kali – Muslim. Dalam riwayat yang lain, Nabi adakalanya beristighfar 75 kali sehari
- Nabi seorang yang berpsikologi dalam memberi nasihat.
Nabi memilih waktu yang sesuai untuk menasihati sahabat supaya
mereka tidak bosan (atau tersinggung) – bukhari - Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan berselawat 80 kali tiap selepas solat asar pada hari jumaat, insyaALLAH akan dihapuskan dosa-dosa kecil seseorang.
- Menutup mulut dan rendahkan suara tika bersin. Hadith: Apabila Nabi bersin, beliau letakkan tangan atau pakaiannya dimulut (kerana dibimbangi terpercik) – Abu Dawud
- Jiwa yang gelisah dapat ditenangkan dengan zikir, termasuklah berselawat sekerap yang mungkin kerana ALLAH itu Maha Luas RahmatNya
Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat kepadakusebanyak 100 kali pada hari jumaat, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya – Abu Naim - Nabi tidak pernah menolak hadiah. Hadith: nabi selalu terima hadiah & amat menghargainya – Bukhari
- Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada setiap hari, ALLAH akan bukakan pintu rahmat dan rezeki yang tidak disangka-sangka baginya
- Selalu memilih yang lebih mudah. Hadith: Mudahkan sesuatu & jangan kamu sukarkannya – Muttafaq Alaih
- Berdiri apabila melihat iringan jenazah.
- Hadith: Apabila kamu sekalian melihat jenazah( yang diusung), maka berdirilah (sbg tanda penghormatan) – Muttafaq Alaih
- Ulamak berpendapat, sesiapa yang amalkan selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, InsyaALLAH dihindarkan daripada taun & wabak penyakit berbahaya yang lain
- Bersujud syukur jika dapat khabar gembira. Nabi sering melakukannya ketika beroleh khabar yang menyenangkan sebagai tanda syukur hamba terhadap ALLAH – Abu Dawud
- Membaca selawat 1000 kali selepas Solat Hajat dua rakaat mampu meenghilangkan keresahan, rasa dukacita serta dikabulkan ALLAH akan hajatnya
- Beri salam hingga tiga kali sahaja.Bahawasanya baginda memberi salam sebanyak 3 kali, apabila salamnya tak berjawab, beliau beredar.
- Menurut para ulamak, sesiapa yang inginkan saat kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat Maghrib
- Melakukan /membantu isteri pekerjaan di rumah. Hadith: Bantuan terhadap isterimu itu adalah sedekah-Ad-Dailami
- Para ulamak berpendapat, ALLAH sempurnakan hajat yang baik dengan senantiasa berselawat 40 hingga 100 kali setiap hari, di ikuti dengan usaha yang berterusan.
Selamat Beramal - Amalan sepanjang masa.... Semoga mendapat safaat NABI MUHAMMAD S.A.W. Banyakkanlah berselawat..
Tuesday, January 3, 2012
Carian Blog Paling Popular 2011
1. Blog serius
2. Beautifunara
3. Papagomo
4. Jejariruncing
5. Honeykooyuki
6. Oh Bulan
7. Kari ngeri
8. Malaymoviesfull
9. My Resipi
10. Inibelogsaya
2. Beautifunara
3. Papagomo
4. Jejariruncing
5. Honeykooyuki
6. Oh Bulan
7. Kari ngeri
8. Malaymoviesfull
9. My Resipi
10. Inibelogsaya
Solat Mengikut Cara Rasulullah
SOLAT WITIR
اَلْوِتْرَ(Al-witir)
secara bahasa bermaksud
jumlah yang ganjil seperti sekali, tiga kali, lima kali dan
seterusnya. Ianya seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَهُوَ وَتْرٌ يُحِبُّ الْوَتْرَ
Maksudnya:
Dan Dia (yakni Allah Subhanahu
wa Ta’ala) itu ganjil (Tunggal atau Maha Esa) dan mencintai yang
ganjil.
– Hadis riwayat Imam al-Bukhari dalam
Shahihnya, Kitab al-Da’waat, no: 6410.
Al-Witir
secara syarak bermaksud solat sunat yang dikerjakan di antara solat
Isyak hingga munculnya fajar yakni masuknya waktu subuh dan ianya
menjadi penutup bagi solat malam. Ianya digelarkan sebagai al-Witir
kerana jumlah rakaatnya adalah ganjil seperti 1 rakaat, 3 rakaat, 7
rakaat, 9 rakaat dan seterusnya. Solat Witir ini tidak boleh
dikerjakan dalam jumlah rakaat yang genap.
v
DALIL DISYARIATKAN
Solat Witir merupakan solat
yang diutamakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sehinggakan baginda tidak pernah meninggalkan perlaksanaannya
walaupun ketika bermusafir. Dalil-dalil yang menunjukkan sabitnya
anjuran untuk mengerjakan solat Witir ini begitu banyak. Di
antaranya adalah riwayat daripada ‘Abdullah bin ‘Umar bahawa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا.
Maksudnya:
Jadikanlah solat witir sebagai
solat terakhir kalian pada malam hari.
– Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab al-Witr, no: 998.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menekankan perlaksanaan solat Witir ini
sebagaimana pesanannya kepada Abu Darda’radhiallahu’ anh yang
berkata:
أَوْصَانِي حَبِيبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاَثٍ لَنْ
أَدَعَهُنَّ مَا عِشْتُ
بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ
شَهْرٍ وَصَلاَةِ الضُّحَى وَبِأَنْ لاَ أَنَامَ حَتَّى أُوتِرَ.
Maksudnya:
Kekasihku shallallahu ‘alaihi
wasallam pernah mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang tidak akan
pernah aku tinggalkan sehingga akhir hayatku; berpuasa tiga hari
setiap bulan (hijrah), mengerjakan solat Dhuha dan tidak tidur
sebelum mengerjakan solat witir.
– Hadis riwayat Imam Muslim dalam
Shahihnya, Kitab Sholaatul Musaafiriin wa Qashruhaa, no:
722.
Berkenaan hukum melaksanakan solat
Witir ini jumhur ulamak daripada para sahabat, tabi’in
dan generasi setelah tabi’in berpendapat ianya adalah sunat
mu’akkadah. Sebagaimana yang kita sedia maklum ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Mu’adz ke
Yaman, baginda bersabda:
ادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنِّي
رَسُولُ اللَّهِ
فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ
اللَّهَ قَدْ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ
وَلَيْلَةٍ...
Maksudnya:
Serulah kepada mereka (yakni
penduduk Yaman) kalimah syahadah bahawa tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah dan aku adalah pesuruh Allah dan apabila
mereka telah taat atas perkara ini maka beritahukan kepada mereka
bahawa Allah mewajibkan mereka solat lima waktu sehari semalam…
- Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab al-Zakaah, no: 1395.
Menerusi hadis ini dapat kita
simpulkan bahawa solat yang diwajibkan ke atas umat Islam hanyalah
solat lima waktu sehari semalam. Maka solat-solat selain itu
termasuk solat Witir ini hanya termasuk dalam perkara
tathawwu’. Hukum ini juga adalah bersandarkan sebuah riwayat
daripada ‘Ali radhiallahu’ anh:
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ الْوِتْرُ لَيْسَ بِحَتْمٍ كَصَلاَتِكُمْ
الْمَكْتُوبَةِ وَلَكِنْ سَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Maksudnya:
Solat Witir tidaklah wajib
seperti solat yang difardukan ke atas kamu, tetapi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam melakukannya.
– Hadis riwayat Imam al-Tirmidzi
dalam Sunannya, Kitab al-Sholaah, no: 415
v
KEUTAMAANNYA
Allah Subhanahu wa Ta’ala
amat menyukai mereka yang mengerjakan solat witir. Daripada ‘Ali
radhiallahu’ anh di berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ أَوْتِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ
يُحِبُّ الْوِتْرَ.
Maksudnya:
Wahai ahli al-Qur’an (mereka
yang membaca dan beramal dengan al-Qur’an), Hendaklah kamu
mengerjakan solat Witir, sesungguhnya Allah itu ganjil dan mencintai
yang ganjil.
– Hadis riwayat Imam Abu Dawud dalam
Sunannya, Kitab al-Sholaah, no: 1207
Solat Witir juga merupakan
sebahagian dari solat malam dan sebagaimana yang kita telah sedia
maklum solat malam ini merupakan sebaik-baik solat setelah solat
fardu dan ianya memiliki banyak keutamaan yang telah penulis
paparkan ketika membicarakan bab Keutamaan Solat Tahajjud.
Silalah rujuk ke sana.
v
TATACARA
PERLAKSANAAN SERTA HUKUM-HUKUM BERKAITAN
q
Waktu Didirikan
Solat Witir
Solat Witir boleh didirikan
setelah mengerjakan solat Isyak sehinggalah sebelum terbitnya fajar.
Daripada ‘Aisyah Ummul Mukminin radhiallahu’ anha, dia
berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي
فِيمَا بَيْنَ أَنْ يَفْرُغَ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ
وَهِيَ الَّتِي
يَدْعُو النَّاسُ الْعَتَمَةَ إِلَى الْفَجْرِ إِحْدَى عَشْرَةَ
رَكْعَةً يُسَلِّمُ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ وَيُوتِرُ بِوَاحِدَةٍ
فَإِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ مِنْ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَتَبَيَّنَ لَهُ
الْفَجْرُ وَجَاءَهُ الْمُؤَذِّنُ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ
خَفِيفَتَيْنِ
ثُمَّ اضْطَجَعَ عَلَى شِقِّهِ الأَيْمَنِ حَتَّى
يَأْتِيَهُ الْمُؤَذِّنُ لِلإِقَامَةِ.
Maksudnya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam biasa mengerjakan solat sebelas rakaat pada waktu di antara
selesai solat Isyak iaitu suatu waktu yang orang-orang disebut
sebagai ‘atamah (sampai subuh) sebanyak sebelas rakaat, dengan salam
setiap dua rakaat dan mengerjakan solat Witir satu rakaat. Apabila
muadzdzin telah berhenti mengumandangkan azan solat Subuh, sudah
nampak jelas pula fajar olehnya, dan baginda juga sudah didatangi
oleh muadzdzin, baginda segera berdiri dan mengerjakan dua rakaat
ringan kemudian berbaring ke sisi kanannya sehingga datang muadzdzin
kepada baginda untuk mengumandangkan iqamah.
- Hadis riwayat Imam Muslim
dalam Shahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa,
no: 736.
Namun begitu waktu yang afdal untuk
mengerjakan solat Witir adalah pada sepertiga malam yang
terakhir. Daripada ‘Aisyah, dia berkata:
كُلَّ اللَّيْلِ أَوْتَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَانْتَهَى وِتْرُهُ إِلَى السَّحَرِ
Maksudnya:
Setiap malam Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan solat witir dan berakhir
sampai waktu sahur.
– Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab al-Witr, no: 996
Apatah lagi terdapat satu waktu pada sepertiga malam itu di mana
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan turun ke langit dunia dan akan
memperkenankan doa dan permintaan serta memberi pengampunan kepada
hamba-hamba-Nya.. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى
السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ.
يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي
فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ.
Maksudnya:
Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala
turun pada setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga
malam yang akhir. Allah berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku,
nescaya Aku akan mengabulkannya; siapa yang meminta kepada-Ku,
nescaya Aku akan memberinya; siapa yang memohon ampun kepada-Ku,
nescaya Aku akan mengampunnya.
- Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab at-Tahajjud, no:
1145.
Namun demikian sekiranya seseorang
itu khuatir bahawa dia tidak mampu untuk bangun mengerjakan solat
Witir pada sepertiga malam yang terakhir, hendaklah dia
mengerjakannya sebelum tidur. Daripada Jabir bin ‘Abdullah
radhiallahu’ anh, dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ خَافَ أَنْ لاَ يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ
أَوَّلَهُ
وَمَنْ طَمِعَ أَنْ يَقُومَ آخِرَهُ فَلْيُوتِرْ آخِرَ
اللَّيْلِ فَإِنَّ صَلاَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُودَةٌ وَذَلِكَ
أَفْضَلُ.
Maksudnya:
Barangsiapa di antara kamu
khuatir tidak bangun pada akhir waktu malam, hendaklah mengerjakan
Witir pada awal malam, kemudian tidurlah. Dan barangsiapa di antara
kalian merasa mampu untuk bangun pada akhir malam, hendaklah
melakukan Witir pada sebahagian akhir malam. Kerana solat pada akhir
waktu malam disaksikan dan dihadiri (malaikat), maka hal itu lebih
utama.
- Hadis riwayat Imam Muslim dalam
Shahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa, no:
755.
Sekiranya telah mengerjakan solat
Witir pada awal malam iaitu sebelum tidur, tetapi seseorang itu
terjaga pada sepertiga malam yang akhir maka dia tidak boleh
melakukan sekali lagi solat Witir. Ini adalah kerana Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ وِتْرَانِ فِي لَيْلَةٍ
Maksudnya:
Tidak ada dua Witir dalam satu
malam.
– Hadis riwayat Imam Abu Dawud dalam
Sunannya, Kitab al-Sholaah, no.1227.
Namun demikian diperbolehkan baginya
untuk mengerjakan solat-solat sunat yang lain kerana diperbolehkan
untuk mengerjakan solat sunat walaupun telah mendirikan solat
Witir. Menurut Syaikh Muhammad at-Tuwaijiri:
Siapa
yang Witir pada awal malam kemudian terbangun pada akhir
malam maka solatlah secara genap tanpa ada witir.
– Syaikh Muhammad bin Ibrahim
at-Tuwaijirsi, Mukhtasar al-Fiqhi al-Islami, ms. 712,
q
Jumlah Rakaat Solat
Witir
Sebagaimana yang kita telah sedia
maklum solat Witir mempunyai jumlaah rakaat yang ganjil.
Menerusi hadis-hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
kita dapati terdapat variasi jumlah rakaat yang dilaksanakan oleh
baginda
PERTAMA: Solat Witir dengan hanya satu rakaat.
Dalilnya adalah sebuah riwayat daripada ‘Abdullah bin ‘Umar
radhiallahu’ anhuma, dia berkata:
إِنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ صَلاَةُ اللَّيْلِ.
قَالَ: مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ
بِوَاحِدَةٍ.
Maksudnya:
Sesungguhnya seorang lelaki
berkata: Wahai Rasulullah, bagaimanakah solat malam? Baginda
bersabda: Dua-dua (rakaat), apabila engkau khuatir (masuk waktu
subuh), maka laksanakan solat Witir satu rakaat.
- Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab at-Tahajjud, no:
1137.
* Tatacara mengerjakannya
Rakaat Pertama
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Duduk untuk tahiyyat akhir
12)
Memberi salam ke kanan dan ke kiri
KEDUA:
Solat Witir dengan tiga rakaat. Tatacara perlaksanaannya ada
dua :-
-
Mengerjakan dua rakaat terlebih dahulu dan salam. Setelah itu didirikan satu lagi rakaat secara berasingan dan salam. Dalilnya adalah riwayat daripada Nafi’:
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يُسَلِّمُ بَيْنَ الرَّكْعَةِ
وَالرَّكْعَتَيْنِ فِي الْوِتْرِ.
Maksudnya:
Bahawa ‘Abdullah bin ‘Umar
mengucapkan salam antara satu rakaat dan dua rakaat dalam solat
Witir.
– Hadis riwayat Imam al-Bukhari dalam
Shahihnya, Kitab al-Witr, no: 991.
* Tatacara mengerjakannya
Rakaat Pertama
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Bangun untuk rakaat
kedua
Rakaat Kedua
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Duduk untuk tahiyyat akhir
3)
Memberi salam kanan dan kiri dan bagun untuk mengerjakan
rakaat terakhir
Rakaat Ketiga
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Duduk untuk tahiyyat akhir
12)
Memberi salam ke kanan dan ke kiri
-
Mendirikan tiga rakaat sekaligus dengan hanya satu salam.
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَزِيدُ
فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً.
يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ. ثُمَّ
يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ.
ثُمَّ
يُصَلِّي ثَلاَثًا.
Maksudnya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menambah pada
bulan Ramadan dan tidak pula pada bulan-bulan lainnya, melebihi
sebelas rakaat; baginda solat empat rakaat, jangan kamu persoalkan
akan kebagusan dan panjangnya. Kemudian baginda solat empat rakaat
lagi, jangan kamu persoalkan akan kebagusan dan panjangnya. Kemudian
baginda solat tiga rakaat (witir).
- Hadis riwayat Imam al-Bukhari dalam
Shahihnya, Kitab at-Tahajjud, no: 1147.
Solat Witir sebanyak tiga
rakaat ini berbeza dari Solat Maghrib yang terdapat dua tasyahhud.
Tasyahhud solat Witir hanyalah satu yakni pada rakaat
yang ketiga. Surah-Surah yang baginda baca untuk solat Witir
tiga rakaat adalah Surah al-A’la, Surah al-Kaafiruun
dan Surah al-Ikhlash sebagaimana riwayat daripada Ubay bin
Ka’ab, dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي
الْوِتْرِ بِسَبِّحْ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى
وَفِي الرَّكْعَةِ
الثَّانِيَةِ بِقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَفِي الثَّالِثَةِ
بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
وَلاَ يُسَلِّمُ إِلاَّ فِي آخِرِهِنَّ
وَيَقُولُ يَعْنِي بَعْدَ التَّسْلِيمِ سُبْحَانَ الْمَلِكِ
الْقُدُّوسِ ثَلاَثًا
Maksudnya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam biasa membaca dalam Solat Witir ‘Sabbhisma rabbikal a’laa’
dan pada rakaat kedua membaca ‘Qulyaa ayyuhal kaafiruun’ dan pada
rakaat ketiga ‘Qulhuwallahu ahad’ dan baginda tidak mengucapkan
salam kecuali pada akhir rakaat dan baginda membaca ‘Subhanal
malikul qudduus’ sebanyak tiga setelah memberi salam
– Hadis riwayat Imam al-Nasa’i
dalam Sunannya, Kitab Qiyaamul Lail wa Tathawwu’un Nahaar,
no: 1683.
Melalui hadis di atas kita juga
dapat mengetahui bahawa setelah selesai solat witir baginda membaca
zikir
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
(Maha suci Tuhan Raja yang Kudus).
* Tatacara mengerjakannya
Rakaat Pertama
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Bangun untuk rakaat
kedua
Rakaat Kedua
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat ketiga
Rakaat Ketiga
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Duduk untuk tahiyyat akhir
3)
Memberi salam ke kanan dan ke kiri
KETIGA:
Solat Witir dengan lima rakaat dengan satu tasyahhud
pada rakaat yang terakhir. Tatacara ini adalah bersandarkan kepada
hadis daripada ‘Aisyah radhiallahu’ anha, dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي
مِنْ اللَّيْلِ ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
يُوتِرُ مِنْ ذَلِكَ
بِخَمْسٍ لاَ يَجْلِسُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ فِي آخِرِهَا.
Maksudnya:
Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menjalankan solat pada malam hari tiga belas rakaat,
baginda berwitir lima rakaat dan tidak duduk (untuk tasyahhud)
kecuali pada akhir rakaat.
- Hadis riwayat Imam Muslim
dalam Shahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa,
no: 737.
* Tatacara mengerjakannya
Rakaat Pertama
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Bangun untuk rakaat
kedua
Rakaat Kedua
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat ketiga
Rakaat Ketiga
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat keempat
Rakaat Keempat
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat kelima
Rakaat Kelima
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Duduk untuk tahiyyat akhir
3)
Memberi salam ke kanan dan ke kiri
Namun begitu terdapat juga pendapat bahawa solat Witir lima
rakaat boleh dilaksanakan dengan melaksanakan dua rakaat lalu salam,
dua rakaat lagi lalu salam dan diakhirkan dengan satu rakaat dan
salam. Tatacara ini adalah bersandarkan keumuman lafaz dalam hadis
daripada ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu’ anhuma, dia
berkata:
إِنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ صَلاَةُ اللَّيْلِ.
قَالَ: مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ
بِوَاحِدَةٍ.
Maksudnya:
Sesungguhnya seorang lelaki
berkata: Wahai Rasulullah, bagaimanakah solat malam? Baginda
bersabda: Dua-dua (rakaat), apabila engkau khuatir (masuk waktu
subuh), maka laksanakan solat Witir satu rakaat.
- Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab at-Tahajjud, no:
1137.
KEEMPAT:
Solat Witir dengan tujuh rakaat dengan membaca tasyahhud
pada rakaat ketujuh. Hal ini adalah bersandarkan kepada hadis
daripada ‘Aisyah radhiallahu’ anha, dia berkata:
فَلَمَّا سَنَّ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَخَذَهُ اللَّحْمُ أَوْتَرَ بِسَبْعٍ
Maksudnya:
…Setelah Nabi Allah
shallallahu ‘alaihi wasallam semakin tua dan tubuhnya semakin gemuk
baginda mengerjakan Witir dengan tujuh rakaat…-
Hadis riwayat Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab Sholaatil
Musaafiriin wa Qashruhaa, no: 746.
Menerusi hadis yang diriwayatkan
Imam al-Nasa’i pula disebutkan:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ لَمَّا أَسَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَأَخَذَ اللَّحْمَ صَلَّى سَبْعَ رَكَعَاتٍ لاَ
يَقْعُدُ إِلاَّ فِي آخِرِهِنَّ...
Maksudnya:
Daripada ‘Aisyah dia berkata:
Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam semakin tua dan
tubuhnya semakin gemuk baginda mengerjakan Witir dengan tujuh rakaat
dan baginda tidak duduk (tahiyyat) kecuali di akhir rakaat…
- Hadis riwayat Imam
al-Nasa’i dalam Sunannya, Kitab Qiyaam al-Lail wa
Tathawwu’ al-Nahaar, no: 1699.
* Tatacara mengerjakannya
Rakaat Pertama
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Bangun untuk rakaat
kedua
Rakaat Kedua
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat ketiga
Rakaat Ketiga
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat keempat
Rakaat Keempat
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat kelima
Rakaat Kelima
1)
Ulang seperti rakaat pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat keenam
Rakaat Keenam
1)
Ulang seperti rakaat pada pertama dari nombor (4)
hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat ketujuh
Rakaat Ketujuh
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Duduk untuk tahiyyat akhir
3)
Memberi salam ke kanan dan ke kiri
Ada juga yang berpendapat solat
Witir tujuh rakaat ini dibenarkan untuk didirikan dengan mengerjakan
solat dua rakaat sebanyak tiga kali dan diakhiri dengan solat satu
rakaat sebagaimana keumuman hadis ‘Abdullah bin ‘Umar
radhiallahu’ anhuma yang telah penulis paparkan sebelum ini.
KELIMA:
Solat Witir sebanyak sembilan rakaat dengan dua tasyahhud
yakni tasyahhud awal pada rakaat kelapan dan tasyahhud
akhir pada rakaat kesembilan. Hal ini adalah bersandarkan kepada
hadis daripada ‘Aisyah radhiallahu’ anha, dia berkata:
وَيُصَلِّي تِسْعَ رَكَعَاتٍ لاَ يَجْلِسُ فِيهَا إِلاَّ فِي
الثَّامِنَةِ فَيَذْكُرُ اللَّهَ وَيَحْمَدُهُ وَيَدْعُوهُ
ثُمَّ
يَنْهَضُ وَلاَ يُسَلِّمُ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّ التَّاسِعَةَ
ثُمَّ
يَقْعُدُ فَيَذْكُرُ اللَّهَ وَيَحْمَدُهُ وَيَدْعُوهُ
ثُمَّ يُسَلِّمُ
تَسْلِيمًا يُسْمِعُنَا ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ
Maksudnya:
(Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam sekiranya bersolat Witir) sembilan rakaat baginda
tidak duduk (untuk tasyahhud awal) kecuali pada rakaat kelapan.
Kemudian baginda memanjatkan pujian kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala, berzikir dan berdoa (membaca tasyahhud). Setelah itu baginda
bangkit dengan tidak mengucapkan salam. Selanjutnya baginda
mengerjakan rakaat kesembilan lalu duduk dan berzikir kepada Allah
yang Maha Mulia lagi Maha Perkasa, serta berdoa (membaca tasyahhud
akhir) kemudian mengucapkan salam yang terdengar oleh kami. Setelah
itu baginda mengerjakan solat dua rakaat…
- Hadis riwayat Imam Muslim dalam
Shahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa, no:
746.
* Tatacara
mengerjakannya
Rakaat Pertama
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Bangun untuk rakaat
kedua
Rakaat Kedua
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat ketiga
Rakaat Ketiga
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat keempat
Rakaat Keempat
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat kelima
Rakaat Kelima
1)
Ulang seperti rakaat pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat keenam
Rakaat Keenam
1)
Ulang seperti rakaat pada pertama dari nombor (4)
hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat ketujuh
Rakaat Ketujuh
1)
Ulang seperti rakaat pada pertama dari nombor (4)
hingga (10)
2)
Bangun untuk rakaat kelapan
Rakaat Kelapan
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Duduk untuk tahiyyat awal
3)
Bangun untuk rakaat kesembilan
Rakaat Kesembilan
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Duduk untuk tahiyyat akhir
3)
Memberi salam ke kanan dan ke kiri
Ada juga yang berpendapat solat
Witir sembilan rakaat ini dibenarkan untuk didirikan dengan
mengerjakan solat dua rakaat sebanyak empat kali dan diakhiri dengan
solat satu rakaat sebagaimana keumuman hadis ‘Abdullah bin ‘Umar
radhiallahu’ anhuma yang telah penulis paparkan sebelum ini.
q
Membaca Qunut Dalam
Solat Witir
Kadangkala Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam membaca qunut dalam solat Witir. Qunut
adalah nama bagi perbuatan untuk berdoa dalam solat pada tempat yang
tertentu ketika berdiri. Dalil disyariatkan membaca qunut dan lafaz
doa qunut ketika solat Witir adalah:
عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ عَلَّمَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَؤُلاَءِ الْكَلِمَاتِ فِي الْوِتْرِ
قَالَ
قُلْ اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ
وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ
وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِي فِيمَا
أَعْطَيْتَ
وَقِنِي شَرَّ مَا
قَضَيْتَ
فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ
يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ
(وَلَا
يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ)
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
وَصَلَّى
اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ.
Maksudnya:
Diriwayatkan daripada Hasan
bin Ali radhiallahu’ anh, bahawa dia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam telah mengajarkan aku beberapa kalimat yang harus
aku ucapkan di dalam solat Witir, iaitu Ya Allah, berilah aku
petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tunjukkan,
Selamatkanlah aku dalam golongan orang-orang yang telah Engkau
pelihara. Berikanlah berkat dalam segala sesuatu yang telah Engkau
berikan. Hindarkanlah diriku dari segala bahaya yang telah Engkau
tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan bukan yang
ditentukan, Sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau
lindungi (dan tidak akan menjadi mulia orang yang Engkau musuhi).
Engkau wahai Tuhan adalah Maha Mulia serta Maha Tinggi. Dan semoga
Allah tetap memberi rahmat ke atas Nabi Muhammad.
- Hadis riwayat Imam
al-Tirmidzi dalam Sunannya, Kitab al-Sholaah, no. 426.
(tambahan
dari riwayat Abu Daud, Kitab al-Solat, no: 1214)
Qunut ketika solat Witir
dibaca pada rakaat yang terakhir setelah membaca surah dan sebelum
rukuk. Dalilnya adalah sebuah riwayat daripada Ubay bin Ka’ab, dia
berkata:
كَانَ يُوتِرُ فَيَقْنُتُ قَبْلَ الرُّكُوعِ.
Maksudnya:
Bahawasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan Witir lalu membaca qunut
sebelum rukuk. – Hadis
riwayat Imam Ibnu Majah dalam Sunannya, Kitab Iqaamatush
Sholaah was Sunnah Fiiha, no: 1182.
Adalah disunatkan untuk membaca
qunut dalam solat Witir ini pada malam-malam lima belas
terakhir pada bulan Ramadan dan ini merupakan mazhab Imam al-Syafi’i
rahimahullah. Menurut Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah
pandangan ini adalah bersandarkan riwayat daripada Abu Dawud bahawa
‘Umar al-Khaththab radhiallahu 'anh mengumpulkan orang ramai
untuk bersolat (tarawih) jemaah dengan berimamkan kepada Ubai bin
Ka’ab radhiallahu 'anh. Selama dua puluh hari Ubai menjadi
imam kepada mereka dan tidak pernah mengerjakan qunut melainkan pada
pertengahan akhir pada bulan Ramadan.
– Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,
jilid 2, ms. 37-38.
* Tatacara mengerjakan doa qunut
dalam solat Witir.
Rakaat Pertama
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Rukuk
7)
Iktidal
8)
Sujud
9)
Duduk antara dua sujud
10)
Sujud kali kedua
11)
Bangun untuk rakaat
kedua
Rakaat Kedua
1)
Ulang seperti rakaat
pada pertama dari nombor (4) hingga (10)
2)
Duduk untuk tahiyyat akhir
3)
Memberi salam kanan dan kiri dan bagun untuk mengerjakan
rakaat ke terakhir
Rakaat Ketiga
1)
Berniat di dalam hati
untuk mengerjakan solat Witir
2)
Takbiratul
Ihram
3)
Doa Iftitah
4)
Membaca surah
al-Fatihah
5)
Membaca Surah
al-Qur’an
6)
Membaca Doa Qunut
7)
Rukuk
8)
Iktidal
9)
Sujud
10)
Duduk antara dua sujud
11)
Sujud kali kedua
12)
Duduk untuk tahiyyat akhir
13)
Memberi salam ke kanan dan ke kiri
q
Cara Menqadha Solat
Witir
Apabila seseorang tertinggal
mengerjakan solat Witir disebabkan perkara-perkara yang valid
seperti tertidur atau terlupa maka ianya boleh diqadhakan ketika
tersedar. Hal ini adalah sebagaimana yang diriwayatkan daripada Abu
Sa’id al-Khudri, dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ نَامَ عَنْ وِتْرِهِ أَوْ نَسِيَهُ فَلْيُصَلِّهِ إِذَا ذَكَرَهُ.
Maksudnya:
Barangsiapa tertidur atau lupa
sehingga tidak mengerjakan solat Witir, hendaklah dia mengerjakannya
ketika dia teringat.
- Hadis riwayat Imam Abu Dawud
dalam Sunannya, Kitab al-Sholaah, no: 1431.
Ulamak berbeza pendapat tentang
kadar waktu yang dibenarkan untuk mengqadhakan solat Witir.
Hadis di atas secara umum menyebutkan bahawa ianya boleh
dilaksanakan pada bila-bila masa sahaja pada hari itu ketika
teringat. Hanya sahaja yang afdal adalah ianya dikerjakan pada waktu
di antara Subuh dan sebelum Zuhur agar mendapat pahala yang menyamai
jika dikerjakan pada malam hari. Ini adalah kerana telah
diriwayatkan daripada ‘Umar bin al-Khatthab radhiallahu’ anh,
dia berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ فِيمَا
بَيْنَ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الظُّهْرِ كُتِبَ لَهُ
كَأَنَّمَا
قَرَأَهُ مِنْ اللَّيْلِ.
Maksudnya:
Barangsiapa yang tertidur
sehingga tidak sempat mengerjakan solat malam atau membaca al-Qur’an
pada malam hari (padahal dia sudah berniat untuk mengerjakannya),
kemudian dia mengerjakan pada waktu di antara Subuh dan Zuhur,
nescaya akan dicatatkan untuknya seolah-olah dia telah
mengerjakannya pada malam hari.
- Hadis riwayat Imam Muslim
dalam Shahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa,
no: 747.
Namun begitu sekiranya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam mengqadhakan solat malamnya pada
siang hari baginda akan menggenapkannya dari sebelas rakaat menjadi
dua belas rakaat. Diriwayatkan daripada ‘Aisyah:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَمِلَ
عَمَلاً أَثْبَتَهُ
وَكَانَ إِذَا نَامَ مِنْ اللَّيْلِ أَوْ مَرِضَ
صَلَّى مِنْ النَّهَارِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً.
Maksudnya:
…Adalah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam apabila mengerjakan sesuatu solat baginda suka
untuk mengerjakannya secara berterusan. Apabila baginda tertidur
atau sakit sehingga tidak sempat mengerjakan solat malam baginda
mengerjakan solat pada siang harinya sebanyak dua belas rakaat.
- Hadis riwayat Imam Muslim
dalam Shahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa,
no: 746.
Oleh itu bagi sesiapa yang solat
Witirnya secara kebiasaanya dikerjakan sebanyak satu rakaat maka
apabila diqadha pada siang hari ianya dikerjakan sebanyak dua rakaat
dan tiga rakaat menjadi empat rakaat dan seterusnya.
q
Bolehkah
Mengerjakan Solat Sunat Setelah Solat Witir
Sebagaimana yang telah sedia maklum
solat Witir dianggap penutup bagi solat malam. Daripada
‘Abdullah bin ‘Umar bahawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا.
Maksudnya:
Jadikanlah solat Witir sebagai
solat terakhir kalian pada malam hari.
– Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab al-Witr, no: 998.
Rentetan dari hadis di atas ada yang
beranggapan tidak boleh lagi melaksanakan solat sunat setelah
mengerjakan solat Witir. Namun begitu tanggapan ini dapat
dibantah kerana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
pernah mengerjakan solat sunat setelah mengerjakan solat Witir.
Daripada ‘Aisyah radhiallahu’ anha, dia berkata:
صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِشَاءَ ثُمَّ
صَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ وَرَكْعَتَيْنِ جَالِسًا
وَرَكْعَتَيْنِ
بَيْنَ النِّدَاءَيْنِ وَلَمْ يَكُنْ يَدَعْهُمَا أَبَدًا.
Maksudnya:
Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam solat Isyak kemudian solat lapan rakaat dan dua rakaat
dengan duduk serta dua rakaat (Qabliyah Subuh) di antara dua seruan
(yakni azan dan iqamah). Baginda shallallahu ‘alaihi wasallam tidak
pernah meninggalkan kedua rakaat (Qabliyah Subuh) tersebut
– Hadis riwayat Imam
al-Bukhari dalam Shahihnya, Kitab al-Tahajjud, no: 1159
Menurut al-Hafidz Ibnu Hajar
rahimahullah walaupun dalam riwayat di atas tidak menyebutkan
tentang solat Witir namun hal ini diperjelaskan melalui
riwayat al-Laits dengan lafaz:
كَانَ يُصَلِّي بِثَلاَث عَشْرَة رَكْعَة تِسْعًا قَائِمًا
وَرَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِس
Maksudnya:
Baginda solat tiga belas
rakaat, sembilan rakaat dengan berdiri dan dua rakaat dengan duduk.
– Rujuk Fathul Baari Syarah
Shahih al-Bukhari, jilid 6, ms. 314.
Dalam riwayat Imam Muslim kita akan
gambaran yang lebih jelas akan hal ini.
Daripada Abi Salamah, dia berkata:
Aku bertanya kepada ‘Aisyah radhiallahu’ anha tentang solat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu dia menjawab:
كَانَ يُصَلِّي ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي ثَمَانَ رَكَعَاتٍ
ثُمَّ يُوتِرُ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ
فَإِذَا
أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ فَرَكَعَ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ
بَيْنَ النِّدَاءِ وَالإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ.
Bahawasanya baginda bersolat
sebanyak tiga belas rakaat. Baginda solat lapan rakaat kemudian
(mengerjakan solat) Witir, kemudian solat dua rakaat sambil duduk,
apabila hendak rukuk, baginda berdiri lalu rukuk, kemudian baginda
solat dua rakaat (Qabliyah Subuh) di antara azan dan iqamah solat
Subuh.
– Hadis riwayat Imam Muslim dalam
Shahihnya, Kitab Sholaatil Musaafiriin wa Qashruhaa, no: 738.
Seterusnya hal ini diperkuatkan lagi
dengan riwayat di bawah:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّيهِمَا بَعْدَ الْوِتْرِ وَهُوَ جَالِسٌ
يَقْرَأُ فِيهِمَا إِذَا زُلْزِلَتْ الْأَرْضُ وَقُلْ يَا أَيُّهَا
الْكَافِرُونَ
Maksudnya:
Daripada Abi Umamah bahawa
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan solat dua rakaat
setelah mengerjakan solat witir dengan duduk dan baginda membaca
‘Idza zul zilztil ardhu’ dan ‘Qul yaa ayyuhal kaafiruun’.
– Hadis riwayat Imam Ahmad
dalam Musnadnya, no: 21216.
Hanya sahaja Baginda shallallahu
‘alaihi wasallam tidak berterusan dalam melaksanakan solat dua
rakaat setelah Witir tersebut. Solat dua rakaat setelah
Witir itu boleh dianggap sebagai solat untuk menyempurnakan
kekurangan yang mungkin ada ketika melaksanakan solat Witir
tersebut. Ibnu Qayyim rahimahullah memperjelaskan:
Sebahagian orang ada yang merasa musykil dengan masalah solat dua
rakaat setelah witir ini kerana ianya dilihat bertentangan dengan
sabda baginda:
اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا.
Jadikanlah solat witir sebagai
solat terakhir kalian pada malam hari.
Dalam
hal ini Imam Ahmad berkata: Aku tidak mengerjakannya tapi juga tidak
melarang orang lain mengerjakannya. Sedangkan Imam Malik mengingkari
dua rakaat itu. Ada pula yang menyatakan bahawa baginda mengerjakan
dua rakaat itu untuk menunjukkan bahawa diperbolehkan solat (sunat)
setelah Witir. Mereka menafsirkan perintah baginda untuk
mengakhiri solat malam dengan Witir sebagai anjuran dan dua
rakaat sesudahnya diperbolehkan. Apa yang benar, Witir adalah
ibadah yang berdiri sendiri. Dua rakaat yang baginda lakukan setelah
itu seperti halnya sunat (Ba’diyah) setelah Maghrib yang
melengkapi solat Maghrib. Sehingga dua rakaat ini juga melengkapi
solat Witir sebagai penutup solat malam. Dua rakaat
setelahnya sebagai pelengkap.
– Rujuk Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Mukhtashar Zaadul Ma’ad,
diringkaskan oleh Syaikh Muhammad Abdul Wahhab al-Tamimi (edisi
terjemahan dengan tajuk Zaadul Maad : Bekal Perjalan Ke Akhirat,
Pustaka Azam, Jakarta 1999) ms. 36-37.
q
Tidur Sejenak
Setelah Mengerjakan Solat Witir
Disunnahkan juga untuk tidur setelah
mengerjakan solat malam termasuk solat Witir sehinggalah
dikumandangkan azan Subuh. Daripada al-Aswad, dia berkata: Aku
bertanya kepada ‘Aisyah radhiallahu’ anha: Bagaimana solat
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam hari. ‘Aisyah
berkata:
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَهُ وَيَقُومُ آخِرَهُ فَيُصَلِّي ثُمَّ يَرْجِعُ
إِلَى فِرَاشِهِ فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ.
Maksudnya:
Biasanya baginda tidur pada
awal malam dan bangun pada akhir malam lalu solat, kemudian kembali
lagi ke tempat tidurnya. Apabila muadzdzin telah mengumandangkan
azan baginda bangun.
– Hadis riwayat Imam al-Bukhari
dalam Shahihnya, Kitab al-Tahajjud, no: 1146.
Adakah hal ini bertentang dengan
hadis tentang baring sejenak setelah mengerjakan solat Qabliyah
Subuh? Syaikh Abu Malik Kamal menyatakan:
Apa yang jelas adalah
disyariatkannya tidur setelah dua rakaat sunat Subuh, namun pada
kenyataannya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada satu
waktu baginda tidur antara solat malam dan solat Subuh. Pada waktu
yang lain pula baginda tidur setelah dua rakaat solat sunat Subuh.
Mungkin sahaja baginda tidur pada kedua waktu itu. Wallahu a’lam.
– rujuk Abu Malik Kamal bin
As-Sayyid Salim, Shahih Fiqh as-Sunnah wa Adillatuhu wa Taudhih
Madzahib al-A’immah (edisi terjemahan dengan tajuk Shahih
Fikih Sunnah terbitan Pustaka Azzam, Jakarta, 2006), jilid 1,
ms. 621.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Welcome to POWER ONLINE TOOL's site!
|
|
Popular Posts
-
Sempena Hari 111111 diminta memberi nama yang menepati ajaran islam dibawah ini senarai nama untuk bayi perempuan .. Nama Anak-Anak...
-
NAMA ANAK LELAKI Abdul Azim= Hamba Allah Yang Agung Abdul Aziz= Hamba Allah Yang Mulia Abdul Bari= Hamba Allah Yang Banyak Kebaikan Abdul Ba...
-
Amalan ketika haid. Apakah amalan-amalan sunat yang boleh untuk seorang wanita lakukan ketika haid? Alhamdulillah.. jika diteliti terdapat...
Facebook Pages
My Ilmu and Spiritual Blog